Konfigurasi DHCP Server di linux

halo semua, kembali lagi bersama saya di boby24.blogspot.com, sebelumnya saya telah membagikan artikel tentang Materi DHCP Server , kali ini saya akan membagikan tutorial Konfigurasi DHCP Server di linux, oke langsung saja simak yang berikut ini.

1. Langkah-Langkah Konfigurasi DHCP Server debian
Sebelum melakukan konfigurasi DHCP Server, perhatikan hal-hal sebagai berikut :


  • Topologi sama dengan praktik sebelumnya
  • Alokasi IP Address untuk klien adalah 192.168.100.10/24 sampai 192.168.100.50/24
  • Default gateway untuk klien adalah 192.168.100.1
  • DNS Server untuk klien adalah 192.168.100.1 dan 192.168.202.23
  • Siapkan DVD Master instalasi


Kemudian ikuti langkah-langkah berikut :
a. Login sebagai root

b. Install packet dhcp3-server dengan perintah #apt-get install dhcp3-server
Gambar 1 Instalasi DHCP Server


c. Pilih OK dan pastikan proses instalasi tidak mengalami error`

d. Edit file dhcpd.conf dengan perintah #pico /etc/dhcp3/dhcpd.conf seperti di bawah ini
Gambar 2 Konfigurasi dhcpd.conf

Keterangan Script
option domain-name “sekolah.sch.id”;
menentukan domain yang dimiliki oleh network yang dibangun, yaitu sekolah.sch.id.

option domain-name-servers 192.168.100.1, 192.168.202.23;
menentukan DNS Server yang akan digunakan oleh klien, dapat di isi 1 saja atau 2, yang pertama sebagai DNS server utama (Preferred) dan yang kedua sebagai alternatif (Alternate) jika DNS server yang pertama down.

default-lease-time 600;
menentukan lama waktu penggunaan IP Address oleh klien (waktu sewa) dalam satuan detik. Jika waktu habis maka klien akan melakukan permintaan ulang untuk dapat kembali menggunakan IP Address (seperti perpanjangan kontrak).

max-lease-time 7200;
menentukan masa berlaku IP Address yang diberikan kepada klien, artinya sebelum waktu ini habis setiap kali klien melakukan permintaan ulang (perpanjangan kontrak) setelah waktu penggunaan habis maka klien akan tetap mendapatkan IP Address yang sama. Jika sampai waktu ini habis klien tidak pernah melakukan permintaan ulang (perpanjangan kontrak) maka masa berlaku dinggap habis dan IP Address tersebut dapat diberikan kepada klien lain ketika ada permintaan. Jika klien yang sama melakukan permintaan IP Address maka akan diberikan IP Address yang baru sesuai range yang masih dimiliki oleh server DHCP. Selama masa berlaku ini belum habis maka IP Address tidak akan diberikan kepada klien lain yang melakukan permintaan IP Address, meskipun klien yang bersangkutan dalam keadaan off.

kemudian scrool kebawah, dan ganti scrip seperti dibawah ini.
Gambar 3 Konfigurasi dhcpd.conf2

Keterangan Script
subnet 172.16.16.16 netmask 255.255.255.240 {
mendefinisikan alamat network yang tidak digunakan untuk dhcp yaitu network pada interface WAN (dalam hal ini eth0). Konfigurasi ini bersifat optional (tidak mutlak diperlukan) dan karena kita memiliki 2 interface yaitu eth0 dan eth1, sedangkan kita hanya akan menggunakan eth1 untuk dhcp server, maka konfigurasi ini dapat kita isi dengan alamat network eth0 yang tidak kita gunakan untuk dhcp server.

subnet 192.168.100.0 netmask 255.255.255.0 {
menentukan alamat network dan netmask yang digunakan untuk dhcp server. Dalam hal ini kita isi dengan alamat network pada eth1, nantinya layanan dhcp akan diberikan pada klien melalui eth1 ini.

range 192.168.100.10 192.168.100.50;
menentukan range IP Address yang akan diberikan kepada klien yaitu mulai dari 192.168.100.10 sampai 192.168.100.50.

option routers 192.168.100.1;
menentukan default gateway yang diberikan kepada klien yaitu 192.168.100.1.

e. Restart service dhcp dengan perintah #/etc/init.d/dhcp3-server restart atau bisa juga dengan service isc-dhcp-server restart

Gambar 4 Restart service dhcp

f. Tampilan failed pada saat restart service dhcp pertama kali itu dikarenakan proses penghentian (stoping) service dhcp yang belum dikonfigurasi, maka hasilnya error, setelah itu baru menjalankan kembali dengan konfigurasi yang telah kita tentukan (starting).

g. Untuk memastikan tidak terdapat error, lihat file log system dengan perintah #cat /var/log/syslog

Gambar 5 Cek log dari dhcp

h. Untuk konfigurasi pada klien windows 7 kita tinggal merubah cara setting IP Address dari manual menjadi dynamic, kemudian klik OK dan tunggu proses konfigurasi IP Address dari server DHCP.

Gambar 6 Setting IP Dynamic pada windows 7

i. Untuk melihat IP Address yang kita dapatkan pada local area connection klik details maka akan terlihat IP Address yang didapatkan dari server DHCP.

Gambar 7 IP Address yang di dapatkan klien

j. Perhatikan Value dari Property yang ditampilkan, harus sesuai dengan yang kita tentukan pada konfigurasi DHCP server, diantaranya :


  • Connection-specific DNS = option domain-name
  • IPv4 Address = range
  • IPv4 Subnet Mask = subnet
  • Lease Expires = default-lease-time
  • IPv4 Default Gateway = option routers
  • Ipv4 DNS Server = option domain-name-servers


k. Jika proses ini gagal tetapi konfigurasi dhcp server sudah berjalan dengan benar, maka periksa media koneksi yang digunakan untuk menghubungkan klien ke server dhcp (kabel / nirkabel).


>>download modul<<
Konfigurasi DHCP Server di linux

sekian dulu artikel saya tentang Konfigurasi DHCP Server di linux, nantikan artikel menarik lainnya di boby24.blogspot.com. terimakasih..


terkait   :

  • materi DHCP Server
  • Tutorial DHCP Server debian
Previous
Next Post »

1 komentar:

Click here for komentar
Unknown
admin
December 27, 2016 at 6:10 PM ×

bagus untuk dijadikan referensi pembelajaran di lab

kunjungi web selanjutnya di :

http://vm.lepkom.gunadarma.ac.id

Congrats bro Unknown you got PERTAMAX...! hehehehe...
Reply
avatar

Jangan menggunakan link aktif dan meninggalkan spam. Gunakan kolom komentar dengan sebaik-baiknya. terimakasih.. ConversionConversion EmoticonEmoticon